RSS

Tangisan Ramadhan

Saudaraku


Saat Ramadhan telah berjumpa dengan kita saat ini, pasti betapa bahagianya hati kita. Seolah kita bertemu dengan tamu agung yang tak kunjung datang. Selama kurang lebih satu tamu agung ini kita nanti- nantikan kehadirannya. Bahkan kita sangat ingin meraih cinta dan mereguk maghfiroh-Nya. Tak pantas rasanya kalau kita tega menyia- nyiakan kehadirannya. Apalagi kita tak mau menyambutnya dengan penuh cinta.

Kini detik demi detik, hari demi hari telah kita lalui bersama tamu agung ini. Kita tak akan bisa merasakan ibadah penuh cinta kepada Allah SWT saat tamu agung ini tak kunjung datang. Tapi kini kita masih bisa merasakan masa- masa kedamaian dan dekatnya hati kita kepada Allah SWT. Kita pasti yakin tak akan bisa merasakan semua ini tanpa kecintaan yang mendalam kepada Allah SWT.


Saudaraku


Mari kita reguk cinta dan kasih-Nya di malam- malamnya, hirup dalam- dalam anugrah dan barokah waktu sahurnya, cicipi indahnya Firman-Nya. Jangan sampai Ramadhan tahun ini kita berada di ujung penyesalan. Karena penantian begitu panjang jika kita hanya mampu menyesal dan menangisi kedunguan kita. Karena perpisahan dengan Ramadhan adalah masa- masa yang tak akan tergantikan.


Saudaraku


Jangan sia-siakan waktu yang tersisa ini. Rasakan benar-benar kehadiran kita di bulan ini. Lantunkan dzikir, tilawah Al Qur’an, munajat, permohonan ampun di bulan ini. Buang kepenatan, hilangkan rasa lelah, dan paksalah diri ini. Kejarlah segala yang terluput dari diri kita pada malam Lailatul Qadr. Sekarang, saudaraku. Jangan tunda lagi.


Dan, bersiaplah untuk meneteskan air mata. Karena pada saatnya nanti kita pun harus berpisah dengan bulan ini.


Bumi Ilmu, 5 Ramadhan 1433 H

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar